Jumat, 27 Juni 2014

laporan embrio ayam



A.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mempelajari tahap permbentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2.    Untuk mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
B.  Dasar Teori
Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio (Hardi, 1993).
Perkembangan embrio ayam adalah perkembangan terjadi di  luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dankerabang telur. Itulah sebabya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Adnan, 2008).
Layaknya seorang bayi dalam perut ibunya, embrio anak ayam dalam telur juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari.  Embrio di dalam telur sebagai awal mula kehidupan seekor anak ayam ternyata  memiliki keunikan pertumbuhan di dalamnya. Secara umum embrio telur ayam mengalami perkembangan dari hari ke hari yang dimulai dengan asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Pada hari pertama ini Nampak ada rongga segmentasi yang berada di bawah area pelusida, terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya. Hari ke dua jalur pertama pada pusat blastoderm mulai muncul, membran vitelum mulai muncul yang merupakan organ yang berperan dalam penutrisi makanan embrio. Hari ketiga embrio telah berada disisi kiri dan mulai muncul system peredaran darah, struktur jantung sudah mulai nampak berdenyut. Hari keempat rongga amniotik mulai berkembang mengelilingi embrio yang berisi cairan amniotik yang berfungsi untuk melindungi embrio dan memperbolehkan embrio bergerak. Nampak pula tunas-tunas anggota badan yang akan berkembang seperti tunas anggota badan bagian depan dan tunas badan bagian belakang. Hari kelima, embrio mengalami peningkatan ukuran dan mulai membentuk huruf C dengan kata lain calon bakal kepala bergerak mendekati ekor (Kimball, 1992).
Ada tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis. Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. (Latifa, 2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan lanjut embrio telur ayam yaitu: Suhu lingkungan,  intensitas cahaya, medium, jarak lampu terhadap embrio (Admin, 2010).
C.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya percobaan ini adalah :
Hari/ tanggal           : Kamis/ 23 Mei 2013
Pukul                      : 08.00 – 10.00 WITA
Tempat                   : Laboratorium Genetika Lantai II
                                 Fakultas Sains dan Teknologi
                                 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
                                 Samata-Gowa.

D.  Alat dan Bahan
1.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat tulis menulis, cawan petri, pinset, inkubator, dan pipet.
2.    Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah telur ayam kampong 2 biji, yang diinkubasi 24, 48, dan 72 jam serta NaCl fisiologis.
E.  Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a.    Memilih telur yang baik yang berasal dari telur ayam kampung yang telah dibuahi, lalu menginkubasi selama 24, 48, dan 72 jam dengan cara meletakkan telur ke dalam inkubator.
b.    Memecahkan telur yang telah diinkubasi dan menuang pada cawan petri.
c.    Mengamati bagian embrio:
1.    Telur ayam yang diinkubasi selama 24 jam: area embrional, area pellucida, area opaka vaskulosa, lipatan kepala, proamnion, lipatan neural, usus depan, portal usus depan, somit, dan daerah primitiv.
2.    Telur ayam yang diinkubasi selama 48 jam: telensefalon, diensefalon, rombensefalon, mesenfalon, mielensefalon, vesikula optik, vesikula otak, usus depan, sinus spenosus, celah visceral, atrium, ventrikel, somit, batas amnion, tunas ekor, dan sisa daerah primitiv.
3.    Telur ayam yang diinkubasi selama 72 jam: telensefalon, epiphisis, vesikula optik dan lensa mata, cawan optik, celah visceral, atrium, ventrikel, tunas ekor, somit, dan sinus venosus.





F.   Hasil Pengamatan
1.    24 Jam
a. Telur A
Keterangan :
1.      Kuning telur (Yolk)
2.      Albumin luar
3.      Albumin dalam
4.      Kalaza

b. Telur B
Keterangan :
1.      Kuning telur (Yolk)
2.      Albumin luar
3.      Albumin dalam
4.      Kalaza


2.     48 Jam
a. Telur A
Keterangan :
1.      Kuning telur (Yolk)
2.      Albumin luar
3.      Albumin dalam
4.      Kalaza




b. Telur B
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhRVEAvpj3p3x18qlA5I0AannAq5gLHaS9tTeHRRY79CJ4vgqcyVKZT1sYP0_GldBSYI7Ms3-XkfXeUih22NsXIGyKiMtP7-sXmhdp_ssk7q9T_SJxAFCkVHGt8owSAfZPAmy8qfmI8tU/s1600/METAMORFOSE+KODOK.jpgKeterangan :
1.      Pembuluh darah
2.      Kuning telur (Yolk)
3.      Albumin luar
4.      Albumin dalam
5.      Kalaza

3.    72 Jam
a. Telur A
Keterangan :
1.      Pembuluh darah
2.      Jantung
3.      Albumin telur
4.      Kuning telur (Yolk)
5.      Kalaza

         b. Telur B
Keterangan :
1.      Pembuluh darah
2.      Jantung
3.      Albumin telur
4.      Kuning telur (Yolk)
5.      Kalaza




G.    Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan selama masa embrio. Pertumbuhan dan perkembangan masa embrio melalui suatu tahap tertentu yang sistematik danteratur. Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel telur (ovum) dengansperma sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya mengalami masapertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi dan organogenesis. Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini yang menggunakan sampel telur ayam kampung selama inkubasi 24, 48, dan 72 jam adalah sebagai berikut:
a.    Telur ayam diinkubasi selama 24 jam
Pada embrio inkubasi 24 jam, organ yang dapat diamati adalah hanya kuning telur. Belum ada organ yang dapat diamati dengan jelas bahkan tidak ada sama sekali perubahan. Dikarenakan beberapa faktor yaitu suhu yang kurang mendukung, seharusnya suhu yang digunakan dalam proses incubator adalah berkisar 33-30C. Embrio pada umur 24 jam tidak berhasil. Sebagai pembanding antara hasil pengamatan dengan teori.
Inkubasi selama 24 jam dapat dibedakan antara daerah intra embrional dengan daerah ekstraembrional. Epiblast bagian tengah yang lebih terang disebut area pelusida, bagian tepi yang lebih gelap disebut daerah opaca. Daerah intra embrional yakni terdiri dari daerah pellusida dan daerah opaka. Daerah kepala akan mengalami perkembangan yang cepat, namun karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-mula ke ventral. Setelah ke ventral daerah agak terangkat melipat ke posterior. Pada hasil pengamatan ini organ yang dapat terlihat inkubasi 24 jam adalah kuning telur (yolk), albumin luar, albumin dalam, kalaza.


b.    Telur diinkubasi selama 48 jam
Embrio ayam umur inkubasi 48 jam, kepala embrio mengalami pelekukan (chepalic flexure) sehingga mesenchepalon  tampak di sebelah dorsal dan prosenchepalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio memutar sepanjang sumbunya sehingga sehingga bagian kiri menjadi kunir dibagian atas  sedangkan pandangan dari dorsal tampak kepala bagian kanan;badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal (tampak sebelah atas). Bagian badan sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral (lateral body fold) sedangkan di daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan yang akan menyelubungi daerah ekor). Lama-kelamaan, seluruh bagian badan embrio berada dalam selubung amnion, setelah semua lipatan-lipatan bertemu. Pada akhir perkembangan embrio ayam umur 48 jam , terbentuk dua membran ekstra embrional yaitu amnion dan khorion. Pada hasil pengamatan inkubasi 48 jam organ yang terdapat adalah kuning telur (yolk), albumin luar, albumin dalam, kalaza.
c.    Telur diinkubasi selama 72 jam
Embrio mengalami pelekukan servikal sehingga daerah rhombencephalon berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati perkembangan jantung. Di daerah setinggi AIP terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi upper limb bud, atau wing bud, merupakan primordia sayap. Sedangkan di daerah kauda dibentuk lower limb bud yaitu primordia kaki. Dua pasang yang pertama menunjukkan adanya sobekan pada sebagian closing plate. Selanjutnya evaginasi ventral usus depan berikutnya membentuk primordia hepar kranial. Esophagus merupakan tabung yang pendek, terletak disebelah belakang primordia paru-paru. Kemudian usus depan membuka dinding dorsal setinggi divertikulum hepar bagian kaudal dan terjadi penebalan yang akan membentuk primordia dorsal pankreas. Usus belakang mengalami divertikulum ventral membentuk kantong allantois. Tepat disebelah kaudal allantois ektoderm dan entoderm bersatu membentuk membran kloaka yang kalau pecah akan membentuk anus. Pada pengamatan ini organ yang terdapat pada inkubasi 72 jam adalah pembuluh darah, jantung, albumin telur kuning telur (yolk), kalaza. Adapun perbedaan dari ketiga inkubasi telur ayam kampung ini adalah, pada inkubasi 24 jam belum terdapat pembuluh darah, sedangkan pada inkubasi 48 jam belum terlihat organ jantung pada telur hanya pembuluh dara, sedangkan pada inkubasi 72 jam sudah terlihat pembuluh darah dan jantung.
H.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah  
1.      Pada usia 24 jam telur yang telah diinkubasi maka dapat dibedakan antara daerah intra embrional dengan daerah ekstra embrional. Pada usia 48 jam telur yang telah diinkubasi maka  kepala embrio mengalami pelekukan (chepalic flexure) sehingga mesenchepalon  tampak di sebelah dorsal dan prosenchepalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Pada usia 72 jam telur yang diinkubasi maka embrio mengalami  pelekukan servikal, sehingga daerah rhombesenfalon berada di sebelah dorsal dan telensephalon mendekati perkembangan jantung. Lipatan kepala makin berkembang ke arah posterior.
2.      Lapisan embrional yang membentuk bakal organ terdiri atas tiga yakni ektoderm: epidermis, kulit dan turunannya, kornea dan lensa mata, sistem saraf, reseptor indera pada epidermis, medula adrenal, dan rektum. Mesoderm: notokord, sistem rangka, sistem otot, sistem sirkulasi, ekskresi, dermis kulit, sistem reproduksi kecuali sel-sel germinal, loimfatik, dan korteks adrenal. Dan endoderm: endotelium, hati, lapisan uretra, dan sistem reproduksi.
Daftar Pustaka
Adnan. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM, 2008.
Admin, Ludi, dkk. Pengetesan Fertilisasi Telur. Jakarta: Gramedia, 2010.
Hardi Susilo,. Dkk, Struktur dan Perkembangan Hewan, Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta, 1993.

Kimball, john W.(1992). BIOLOGI edisi ke-5 jilid 2. Penerbit Erlangga : Jakarta, 1992.
Latifa, 2009. Blog Latifa. Perkembangan Embrio Ayam. http://latifa.blogspot. com. (2013).